Menyambut Fajar Baru untuk Papua

Papua. Hutan rimbun nan hijau, fauna yang beragam, pasir pantai putih nan halus dan samudra yang biru Dengan budaya yang unik dan kekayaan alamnya yang melimpahPapua bisa menjadi permata nusantara  dan rumah teduh bagi penghuninya. 

Namun, sayangnya, tingkat pembangunan di Papua masih jauh tertinggal dibandingkan provinsi lain. Ketertinggalan ini bahkan diperburuk dengan adanya kasus-kasus ketidakadilan yang melibatkan aparat keamanan negara. 

Dini hari pada tanggal 8 Desember 2014, aparat keamanan negara yang terdiri atas polisi dan tentara menembaki ratusan demonstran Papua yang sedang berkumpul di dekat kantor pusat tentara dan polisi in kota Enarotali, Kabupaten Paniai, Papua.  

Yulianus Yeimo (umur 7), Apinus Gobay (umur 16), Simon Degei (umur 17), dan Alpinus Youw (umur 18 tahun) tewas terbunuh dalam insiden berdarah itu. 

Di hari sebelumnya, para demonstran tersebut memprotes kejadian di mana seorang oknum tentara memukuli 11 remaja Papua yang umurnya antara 10 dan 16. Kejadian tersebut diawali ketika salah seorang remaja mengingatkan seorang personil tentara untuk menyalakan lampu kendaraan militernya. Personil tersebut merasa tersinggung karena diingatkan. Oknum militer tersebut kembali dengan rekan tentaranya untuk 'menghukum' anak-anak remaja itu 

Momen itu menjadi Natal yang kelam untuk Paniai. Keluarga korban tidak pernah menduga akan menerima anak-anak mereka yang biasanya bermain dengan lincah dalam kondisi kaku dan tidak bernafas dalam peti mati.  

Kasus ini hanya satu dari sederet kasus serupa lain yang menjadi tantangan bagi pemerintahan RI selama beberape dekade terakhir 

Presiden Jokowi telah membuat berbagai komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Papua. 

Bisakah pemerintahan Jokowi juga menjadi yang pertama dalam mengentaskan rentetan kasus ketidakadilan ini? 

Mari sama-sama kita kawal pemerintahan Jokowi untuk mengusut kasus di Paniai hingga tuntas untuk masa depan Papua dan Indonesia yang lebih baik 

 

Kepada Yang Terhormat Bapak Presiden, 

Saya meminta kepada Bapak untuk segera memastikan terbentuknya tim investigasi independen dalam mengusut tuntas kasus Paniai 

Saya juga meminta kepada Bapak untuk memastikan keluarga korban mendapatkan rehabilitasi dan reparasi keadilan dari institusi negara yang berwenang 

Yulianus, Apinus, Simon dan Alpinus adalah anak-anak muda Papua yang seharusnya bisa mengenyam pendidikan dan bermain bersama teman-temannya. Mereka seharusnya bisa menjadi bagian masa depan Papua yang cerah 

Namun, mereka malah menjadi korban penyalahgunaan kekuasaan dari oknum aparat negara yang seharusnya bisa melindungi dan mengayomi masyarakat 

Kami percaya bahwa dalam momen ini, Bapak memiliki kesempatan yang langka untuk mengakhiri rantai kekerasan dan ketidakadilan ini 

Kepemimpinan Bapak bisa membuat kasus ini menjadi kasus yang terakhir kalinya, untuk Papua dan Indonesia yang lebih baik 

Salam hormat,

 

0

of a 10,000 signature goal

Will you sign?