Berikan pengungsi Rohingya hak bersuara dalam pengambilan keputusan yang berdampak bagi mereka

To sign this petition in English, please click here. 

Hampir satu juta pengungsi Rohingya hidup dalam kamp yang kurang layak di Cox’s Bazar, Bangladesh setelah terpaksa meninggalkan rumah mereka di Myanmar akibat kejahatan HAM yang dilakukan oleh militer - yang saat ini merupakan subyek yang sedang diadili di Mahkamah Internasional atas tuduhan pelanggaran Konvensi Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida (Konvensi Genosida).

Saat ini, pandemi COVID-19 telah memperburuk kondisi masyarakat Rohingya yang berada di kamp pengungsian. Banyak dari mereka kesulitan mendapatkan akses kesehatan akibat keterbatasan bahasa, pelayanan medis yang buruk, dan kurangnya akses informasi terhadap ketersediaan fasilitas kesehatan di wilayah kamp.

Para perempuan di kamp tersebut bercerita kepada Amnesty International bahwa suami mereka, merasa kecewa atas perlakuan yang tidak adil dalam mencari pekerjaan, mendapatkan tekanan untuk membawa pulang uang hasil bekerja, dan bahwa akhirnya melakukan tindak kekerasan terhadap perempuan di rumah.

Lebih dari 100 orang Rohingya didug dibunuh di luar hukum antara Agustus 2017 dan Juli 2020, menurut Odhikar, sebuah organisasi HAM di Bangladesh.

Pemerintah setempat sudah mulai memasang kawat berduri di sekeliling kamp untuk membatasi ruang gerak mereka di luar kamp. Pada Mei 2020, pemerintah Bangladesh memindahkan lebih dari 300 laki-laki, perempuan, dan anak-anak ke Bhashan Char, sebuah pulau terpencil di Teluk Bengal. Perpindahan secara paksa melanggar komitmen Bangladesh di dalam Konvensi Internasional Tentang Hak-Hak Sipil dan Politik. Pemerintah setempat berencana untuk merelokasi 100.000 orang Rohingya ke pulau tersebut.  

Masa depan lebih dari satu juta anak-anak Rohingya terhambat oleh akses kepada pendidikan yang terakreditasi. Tanpa rumah dan kesempatan kerja untuk menjamin masa depan untuk mereka, ratusan laki-laki, perempuan, dan anak-anak Rohingya, mengambil resiko besar dalam perjalanan laut dengan perahu ke negara-negara tetangga setiap tahun antara bulan Oktober hingga Juni saat musim hujan berhenti.

Selama beberapa dekade, masyarakat Rohingya di Myanmar tidak mendapatkan hak terhadap status kewarganegaraan, kebebasan bergerak dan akses terhadap berbagai layanan termasuk pendidikan, pekerjaan, dan kesehatan. Dengan mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia, pemerintah Bangladesh dan komunitas internasional dapat memberikan dukungan bagi masyarakat Rohingya untuk mendapatkan hak mereka. Hal ini hanya bisa tercapai jika mereka diberikan hak bersuara dalam segala keputusan yang berdampak kepada mereka.

Tanda tangani petisi ini untuk mendorong pemerintah Bangladesh dan komunitas internasional dalam:

Memastikan partisipasi pengungsi Rohingya dalam pengambilan keputusan yang berdampak kepada mereka untuk melindungi hak asasi mereka.

Petisi saat ini ditujukan kepada pemerintah Australia, Bangladesh, Kanada, Indonesia, dan Amerika Serikat.


Berikan pengungsi Rohingya hak bersuara dalam pengambilan keputusan yang berdampak bagi mereka

Dengan hormat,

Saya menulis surat ini untuk meminta komitmen Anda dalam memastikan perlindingan hak asasi manusia bagi pengungsi Rohingya, yang sedang melarikan diri dari kejahatan yang menyeramkan di Myanmar dan mencari perlindungan di Bangladesh, sampai mereka merasa aman untuk kembali ke rumah mereka.

Hampir satu juta pengungsi Rohingya hidup dalam kamp yang kurang layak di Cox’s Bazar, Bangladesh setelah terpaksa meninggalkan rumah mereka di Myanmar akibat kejahatan HAM yang dilakukan oleh militer - yang saat ini merupakan subyek yang sedang diadili di Mahkamah Internasional atas tuduhan pelanggaran Konvensi Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida (Konvensi Genosida).

Saat ini, pandemi COVID-19 telah memperburuk kondisi masyarakat Rohingya yang berada di kamp pengungsiang. Banyak dari mereka kesulitan untuk mendapatkan akses kesehatan akibat keterbatasan bahasa, pelayanan medis yang buruk, dan kurangnya akses informasi terhadap ketersediaan fasilitas kesehatan di wilayah kamp.

Para perempuan di kamp tersebut bercerita kepada Amnesty International bahwa suami mereka, merasa kecewa atas perlakuan yang tidak adil dalam mencari pekerjaan, mendapatkan tekanan untuk membawa pulang uang hasil bekerja, dan bahwa akhirnya melakukan tindak kekerasan terhadap perempuan di rumah.

Lebih dari 100 orang Rohingya didug dibunuh di luar hukum antara Agustus 2017 dan Juli 2020, menurut Odhikar, sebuah organisasi HAM di Bangladesh.

Pemerintah setempat sudah mulai memasang kawat berduri di sekeliling kamp untuk membatasi ruang gerak mereka di luar kamp. Pada Mei 2020, pemerintah Bangladesh memindahkan lebih dari 300 laki-laki, perempuan, dan anak-anak ke Bhashan Char, sebuah pulau terpencil di Teluk Bengal. Perpindahan secara paksa melanggar komitmen Bangladesh di dalam Konvensi Internasional Tentang Hak-Hak Sipil dan Politik. Pemerintah setempat berencana untuk merelokasi 100.000 orang Rohingya ke pulau tersebut.  

Masa depan lebih dari satu juta anak-anak Rohingya terhambat oleh akses kepada pendidikan yang terakreditasi. Tanpa rumah dan kesempatan kerja untuk menjamin masa depan untuk mereka, ratusan laki-laki, perempuan, dan anak-anak Rohingya, mengambil resiko besar dalam perjalanan laut dengan perahu ke negara-negara tetangga setiap tahun antara bulan Oktober hingga Juni saat musim hujan berhenti.

Selama beberapa dekade, masyarakat Rohingya di Myanmar tidak mendapatkan hak terhadap status kewarganegaraan, kebebasan bergerak dan akses terhadap berbagai layanan termasuk pendidikan, pekerjaan, dan kesehatan. Dengan mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia, pemerintah Bangladesh dan komunitas internasional dapat memberikan dukungan bagi masyarakat Rohingya untuk mendapatkan hak mereka. Hal ini hanya bisa tercapai jika mereka diberikan ruang untuk bersuara dalam segala keputusan yang berdampak kepada mereka.

Saya mendesak Anda untuk bekerja bersama pemerintah Bangladesh untuk memastikan partisipasi pengungsi Rohingya dalam pengambilan keputusan yang berdampak kepada mereka untuk melindungi hak asasi mereka.

 

499 signature
Goal: 10000 signature

Will you sign?

Showing 332 reactions

  • Tediyans Tedyana
    signed via 2020-06-25 07:21:34 +0700
    Perlindungan pengungsi rohingya
  • Inisial Msy
    signed via 2020-06-25 07:08:07 +0700
    I wish governmant to help they
  • Chiara Naja
    signed via 2020-06-25 07:03:15 +0700
    Bantu suaka Rohingya mendapat tempat yang layak, mereka juga manusia seperti kita yang butuh tempat tinggal, namun bedanya mereka tidak seberuntung kita.
  • Raey Hanah
    signed via 2020-06-25 07:02:37 +0700
  • Jasmine Syukri
    signed via 2020-06-25 07:01:00 +0700
  • Lawinda Cempaka
    signed via 2020-06-25 06:42:54 +0700
  • Tata Dewi
    signed via 2020-06-25 06:12:43 +0700
  • Amelza Rully
    signed via 2020-06-25 05:53:18 +0700
    Tolong bantu mereka
  • Iin Rizkiyah
    signed via 2020-06-25 05:51:36 +0700
  • Ahmad Luthfi
    signed via 2020-06-25 05:38:21 +0700
    Semoga didengar
  • Raihan Tavra
    signed via 2020-06-25 04:14:34 +0700
  • Mohammad Buchori Muslim
    signed via 2020-06-25 04:06:02 +0700
    bantu pengungsi rohingnya
  • f nancy
    signed via 2020-06-25 03:10:27 +0700
  • Wahyu Dwi Utami
    signed via 2020-06-25 02:45:20 +0700
  • zakiyah barokah
    signed via 2020-06-25 02:44:19 +0700
  • Anissa Fenny Angelie
    signed via 2020-06-25 02:39:37 +0700
    Tolong BANTU MEREKA
  • Yudha Purnama
    signed via 2020-06-25 01:20:58 +0700
  • Devi mustafa Putri
    signed via 2020-06-25 01:17:31 +0700
  • Muhammad Rizky
    signed via 2020-06-25 00:07:05 +0700
    Tegakkan perlindungan terhadap pengungsi, termasuk kewajiban untuk melaksanakan operasi penyelamatan bila menemukan pengungsi di wilayah Indonesia yang sesuai dengan Perpres 2016 terkait Penanganan Pengungsi
  • miftah al-anam panatagama
    signed via 2020-06-24 23:50:39 +0700
  • Hasbiyallah Amartya
    signed via 2020-06-24 23:41:16 +0700
  • Ahmad putratama Lubis
    signed via 2020-06-24 23:16:28 +0700
  • Farhan Fauzan Pratama
    signed via 2020-06-24 23:06:12 +0700
  • Herlina Dedy
    signed via 2020-06-24 23:03:46 +0700
  • Alpiq Rizki
    signed via 2020-06-24 23:03:07 +0700
  • Ratna Purnamasari
    signed via 2020-06-24 23:00:25 +0700
    aku manusia seperti mereka. semoga bisa menolong.
  • fitri zahara
    signed via 2020-06-24 22:54:30 +0700
  • Atikahasri Unq
    signed via 2020-06-24 22:52:52 +0700
  • Rizqy Vajra
    signed via 2020-06-24 22:44:18 +0700
    Memanusiakan manusia
  • Muhammad Eginata
    signed via 2020-06-24 22:43:31 +0700
    Beri Bantuan kepada 94 orang #rohingya