Desak Bupati Kuningan Mencabut Segel Bakal Makam Sesepuh Masyarakat AKUR Sunda Wiwitan
Kita tentu ingin menghormati leluhur yang meninggal dunia. Bagi banyak orang, makam adalah tempat yang sakral dalam keyakinan mereka untuk menghormati leluhur.
Namun, tujuan-tujuan seperti ini terkadang digerus oleh kebijakan diskriminatif pemerintah. Pada 20 Juli 2020 lalu, bakal makam sesepuh masyarakat Adat Karuhun Urang (AKUR) Sunda Wiwitan disegel oleh Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Hak penganut kepercayaan Sunda Wiwitan untuk menghormati leluhur telah dilanggar.
Walau kepercayaan kita berbeda-beda, negara wajib , melindungi hak warga negara mengamalkan keyakinannya.
Pada tahun 2016, Mahkamah Konstitusi menetapkan bahwa aliran kepercayaan harus dilindungi negara sebagaimana enam agama yang diakui. Karenanya, penganut kepercayaan Sunda Wiwitan juga harus dilindungi dan hak mereka mendirikan makam harus dijamin.
Bantu kami desak Bupati Kuningan untuk: Segera membuka segel bakal makam sesepuh masyarakat AKUR Sunda Wiwitan dan memfasilitasi rencana pendirian makam tersebut dengan jaminan perlindungan keamanan;
Tanda tangani petisi ini dan jangan lupa tuliskan pula pesan kamu untuk Bupati Kuningan di kolom komentar!
Salam,
Amnesty International Indonesia
412 signed so far. Help us get to 1000!
Recent responses
-
Hady Firmansyah signed via Habibie Wilyama Dwi Sunu 2020-07-30 21:44:28 +0700
-
Khamdi Kurniawan signed via Habibie Wilyama Dwi Sunu 2020-07-30 21:43:41 +0700
-
Romi Munandar signed via Habibie Wilyama Dwi Sunu 2020-07-30 21:43:19 +0700
-
Imam Abadi signed via Habibie Wilyama Dwi Sunu 2020-07-30 21:41:22 +0700
-
I Putu Eka F Paramartha signed via Habibie Wilyama Dwi Sunu 2020-07-30 21:40:35 +0700
-
Surya Atmaja signed via Habibie Wilyama Dwi Sunu 2020-07-30 21:37:45 +0700
-
Anita Dewi Ekowati Ekowati signed via Habibie Wilyama Dwi Sunu 2020-07-30 21:36:11 +0700
-
Surjaman Lukas signed via Lusia Suryamah 2020-07-30 21:23:42 +0700
-
Habibie Wilyama Dwi Sunu signed via AII GCE WhatsApp - Petisi Sunda Wiwitan 2020-07-30 21:20:22 +0700
-
gus Wid signed via AII GCE WhatsApp - Petisi Sunda Wiwitan 2020-07-30 21:18:21 +0700
-
Rudy Kartakusuma signed via juwita jatikusumah 2020-07-30 21:03:08 +0700
-
Euis Kurniasih signed via juwita jatikusumah 2020-07-30 20:57:02 +0700
-
Tri Sundara signed via Nana Rustana 2020-07-30 20:42:28 +0700
-
BRM. Yuwono Widodo signed via AII GCE WhatsApp - Petisi Sunda Wiwitan 2020-07-30 20:41:21 +0700
-
Idaman Alwi signed via AII GCE WhatsApp - Petisi Sunda Wiwitan 2020-07-30 20:38:44 +0700
-
Maman Suparman signed via juwita jatikusumah 2020-07-30 20:38:17 +0700
-
Yudi Wahyudi signed via Nana Rustana 2020-07-30 20:34:35 +0700
-
rundi singawinata signed via AII GCE WhatsApp - Petisi Sunda Wiwitan 2020-07-30 20:30:39 +0700
-
Wiwit Sawitri signed via Dedi kurnadi 2020-07-30 20:29:26 +0700
-
Firman Sabar signed via AII COMMS IG - Petisi Sunda Wiwitan 2020-07-30 20:23:29 +0700
-
Teguh Komara waluya signed via Nina Tresnagalih 2020-07-30 20:23:09 +0700
-
Adrian Martthadinata signed via Nana Rustana 2020-07-30 20:20:45 +0700
-
Ric Shiva signed via AII GCE WhatsApp - Petisi Sunda Wiwitan 2020-07-30 20:19:28 +0700
-
Lusia Suryamah signed via Lusia Suryamah 2020-07-30 20:13:34 +0700
-
Agus Kristiyono signed via juwita jatikusumah 2020-07-30 20:05:11 +0700
-
Setia Kurnia signed via Mira Kartini 2020-07-30 20:04:55 +0700
-
Kinanti Suarsih signed via Nana Rustana 2020-07-30 20:01:26 +0700
-
Jaja Sudarja signed via AII GCE WhatsApp - Petisi Sunda Wiwitan 2020-07-30 19:54:20 +0700
-
Yandi Heryandi signed via juwita jatikusumah 2020-07-30 19:53:29 +0700
-
Maria Yosi signed via AII GCE WhatsApp - Petisi Sunda Wiwitan 2020-07-30 19:51:03 +0700