Desak polisi untuk bebaskan aktivis damai Maluku!

Lagi-lagi, warga Maluku ditangkap karena ekspresi damai.

Setiap tahun, sebagian warga Maluku mengibarkan bendera Benang Raja secara damai. Bagi sebagian orang, mungkin acara ini bagian dari tradisi. Bagi yang lainnya, ini mungkin bentuk dari aksi politik terhadap pemerintah pusat. Mungkin ada juga yang protes karena pemerintah membiarkan kesenjangan berlarut-larut di daerah mereka.

Namun, haruskah ekspresi damai ini dibalas berlebihan dengan mengirimkan ratusan polisi, merazia rumah penduduk, mengancam dengan kekerasan, dan menjebloskan mereka ke penjara?

Menjelang 25 April 2020, semua hal ini terjadi di pulau Haruku dan Saparua di Maluku Tengah.

Di tengah janji pemerintah mengurangi jumlah tahanan karena Covid-19, dua puluh orang ditangkap polisi karena dianggap memprovokasi acara pengibaran bendera Benang Raja. Telepon genggam mereka disita dan mereka tak dapat dihubungi dengan cara apapun.

Hingga sekarang, masih ada 11 orang yang ditahan terkait pengibaran bendera, 3 orang sudah dijadikan tersangka dan ditahan Polda Maluku, dan 8 ditahan Polresta Ambon.

Kita semua khawatir dengan nasib mereka yang masih ditahan.

Insiden serupa pernah terjadi di Maluku. Pada 2007, Johan Teterrisa dan beberapa temannya ditangkap hanya karena menari dan mengibarkan yang dilarang pemerintah di akhir pentas. Selama ditahan Johan dicambuk dengan kabel listrik hingga berdarah. Ia disuruh membuka baju dan tidur di atas lantai semen.

Banyak orang, termasuk almarhum musisi Glenn Fredly, membantu advokasi kasus Johan.

Amnesty International tidak mengambil posisi apapun akan status politik dari provinsi apa pun di Indonesia, termasuk seruan untuk kemerdekaan. Namun, kami percaya bahwa mengkriminalisasi orang karena beda ekspresi politik bukanlah cara tepat untuk menyelesaikan akar permasalahan di Maluku. Sebaliknya, pemerintah harus tetap memastikan agar aspirasi damai dapat didengar.

Oleh karena itu, kami menuntut polisi segera  membebaskan semua aktivis damai Maluku tanpa syarat.

Tunjukkan solidaritasmu dengan tanda tangani petisi ini!

 

Salam, 

Amnesty International Indonesia

2,530 signature
Goal: 1000 signature

Will you sign?

Showing 1806 reactions

  • Tess Molly
    signed via 2020-05-09 20:58:08 +0700
  • Farah S.
    signed via 2020-05-09 20:50:25 +0700
  • Jerry Mauwa
    signed via 2020-05-09 18:14:47 +0700
  • Syreeta Tahapary
    signed via 2020-05-09 18:07:38 +0700
  • Syreeta Tahapary
    signed via 2020-05-09 18:07:38 +0700
  • Syreeta Tahapary
    signed via 2020-05-09 18:07:35 +0700
  • Yvette Diaz Haumahu
    signed via 2020-05-09 17:54:06 +0700
  • Eus Wotan
    signed via 2020-05-09 17:50:15 +0700
    Merdeka
  • Angelo Smits
    signed via 2020-05-09 17:47:58 +0700
  • Samuël Haurissa
    signed via 2020-05-09 17:43:01 +0700
    Free Maluku
  • Helaha Gerry
    signed via 2020-05-09 17:38:42 +0700
  • Eli Kakisina
    signed via 2020-05-09 17:37:07 +0700
    Bangsa Maluku Djangan lupah katong satu bangsa dan satu sedjarah!
  • Jane Rahajaän
    signed via 2020-05-09 17:17:14 +0700
  • Rene Jongman
    signed via 2020-05-09 17:16:10 +0700
  • Phaômé Malawau
    signed via 2020-05-09 17:12:26 +0700
  • Wm Thenu
    signed via 2020-05-09 16:57:12 +0700
    We live in a free World… We must have freedom to express our opinion.

    As so our people in the Mollucan.
  • Mingoes Ririhena
    signed via 2020-05-09 16:57:06 +0700
  • Nino Solisa
    signed via 2020-05-09 16:56:00 +0700
  • Leonora Vlek
    signed via 2020-05-09 16:51:55 +0700
  • Djérel Boky
    signed via 2020-05-09 16:44:48 +0700
  • Md Patty
    signed via 2020-05-09 16:31:11 +0700
    Maluku Merdeka Papua Merdeka Atjeh Merdeka
  • Hesti Maharini
    signed via 2020-05-08 22:30:49 +0700
  • Andi Asril
    signed via 2020-05-08 22:25:36 +0700
  • Chan Tal
    signed via 2020-05-08 18:33:58 +0700
  • Aksa Noya
    signed via 2020-05-08 16:00:19 +0700
  • Christina Parinussa
    signed via 2020-05-07 19:23:41 +0700
  • Yaira Rehatta
    signed via 2020-05-07 17:07:57 +0700
  • Rivelino Maelissa
    signed 2020-05-07 05:46:21 +0700
  • Franky Wenno
    signed via 2020-05-06 20:47:51 +0700
    Free Maluku! Free our people!
  • G Manuhutu
    signed via 2020-05-06 20:24:47 +0700