Daftar sekarang di bawah. Tempat terbatas!

Momentum penuntasan kasus pelanggaran HAM masa lalu dengan skema keadilan transisi (transitional justice) dimulai dengan tumbangnya rezim Orde Baru. Namun, kenyataannya orde reformasi tidak berhasil mengaplikasikan skema tersebut untuk memastikan keadilan bagi korban.

Pada termin pertamanya, Joko Widodo dalam Nawa Cita menyatakan: “Kami berkomitmen menyelesaikan secara berkeadilan terhadap kasus-kasus pelanggaran HAM di masa lalu yang sampai dengan saat ini masih menjadi beban sosial politik bagi bangsa Indonesia seperti; Kerusuhan Mei, Trisakti Semanggi 1 dan 2, Penghilangan Paksa, Talangsari Lampung, Tanjung Priok, dan Tragedi 1965”.

Namun hingga kini, komitmen tersebut belum juga terwujud dan justru dihilangkan sama sekali dari agenda prioritas Presiden Joko Widodo dalam termin keduanya. 

AGENDA

Selasa, 12 November 2019

• 18.00 - 18.30: Usman Hamid (Direktur Eksekutif, Amnesty International Indonesia)

• 18.30 - 19.00: Arie Kriting* (Stand Up Comedian)

• 19.00 - 19.30: FAMSI

• 19.30 - 21.00: Ramah tamah

Rabu, 13 November 2019

• 18.00 - 18.30 WIB: Yati Andriyani (Koordinator KontraS)

• 18.30 - 19.00 WIB: Maria Catarina Sumarsih (Keluarga korban Semanggi I)

• 19.00 - 19.30 WIB: Linda Christanty (Jurnalis)

• 19.30 - 21.00: Ramah tamah

Untuk Umum: 

• 10.00 - 18.00: Pameran memorabilia dan foto