Write for Rights 2021: Batalkan tuduhan terhadap Rung, aktivis mahasiswa pembela kebebasan berekspresi!

Di Thailand, aktivis mahasiswa didakwa pasal karet karena berani melakukan aksi damai. Desak Thailand segera batalkan semua tuduhan terhadap Rung!   

Kalau ditanya, Panusaya “Rung” Sithijirawattanakul, menggambarkan dirinya sebagai orang yang “rendah hati dan pendiam”. Pelajar dan pemain biola amatir ini dulunya mungkin pemalu, tetapi hari ini dia adalah suara terkemuka dalam gerakan demokrasi pemuda Thailand.   

Rung aktif menyuarakan pemikirannya saat belajar sosiologi dan antropologi di universitas di ibu kota Thailand, Bangkok. Dia dengan berani mengambil bagian dalam protes untuk perubahan sosial dan politik sepanjang tahun 2020. Pada bulan Agustus, dia telah menjadi pemimpin protes. Disaksikan oleh ribuan orang, Rung menyerukan kesetaraan, kebebasan berekspresi dan reformasi monarki–sebuah topik yang sangat sensitif di Thailand. Tindakan ini mendorongnya ke panggung nasional. Pihak berwenang pun mencapnya sebagai pembuat onar.   

Rung terus memimpin protes mendesak reformasi sosial dan konstitusional. Dituduh memprovokasi kerusuhan, dia ditangkap pada bulan Maret di bawah undang-undang lèse-majesté yang melarang kritik terhadap kerajaan Thailand. Dia dipenjara selama 60 hari, dan saat itu dia didiagnosis mengidap Covid-19. Pihak berwenang menolak jaminannya enam kali. Sebagai protes, dia melakukan mogok makan selama 38 hari dan dibebaskan pada 30 April 2021.   

Rung menghadapi lusinan dakwaan, dan jika terbukti bersalah, dia bisa mendapat hukuman penjara seumur hidup. “Begitu Anda masuk ke penjara; Anda tidak akan lagi merasa bahwa kemanusiaan Anda masih utuh,” katanya.    

Bantu Rung terbebas dari tuduhan-tuduhan tidak adil terhadapnya.   

Desak Thailand segera batalkan semua tuduhan terhadap Rung!

    Sign in with Facebook or email.